December 16, 2009

Naek Mobil Mini Van di Negeri Jiran.

Karena kemaren cerita ttg Pertama-X abroad going, saya jadi ingat insiden kecil ketika mau ke hotel dari bandara Canggih, eh, Changi.

Ceritanya kami rombongan, diatur oleh satu travel agent dari Jakarta yang kerjasama ama travel agent di Singapore.


Dapat kendaraan-nya mini van ala APV kalau sekarang mah, atau Toyota Bastards, eh, Alphard gitulah kalau yang keyen-nya sih ya. Pokoke sing iso muat uakeh, muat banyak gitu sekali angkut. Biasanya TDP - Tempat Duduk Penumpang terdiri dari: 1 di sebelah supir (paling top, buat eksekutip top), 3 di baris tengah, dan 3 di baris belakang - kudu narik sandaran dan tempat duduk kursi deket pintu di baris kedua, untuk jalan masuk ke baris belakang itu.

Jadi, rombongan kami 5 orang, terdiri dari klien saya, boss bule + nyonyah, boss lokal, dan boss saya + saya, dan koper-koper + properti lain-lain untuk keperluan launching produk baru.

Setelah meeting kilat, pengaturan tempat duduk jadinya saya dapat di belakang sendiri + koper dan properti aneka macam. Jadi saya segera saja buka pintu mau naik masuk ke baris belakang. Eh, tapi nyonyah boss bule spontan mau masuk begitu saya bukakan pintu. Jadi kami hampir seolah berebutan mau masuk mobil. Akhirnya beliau mengalah memberi saya kesempatan masuk mobil duluan.


Saya jadi tengsin (malu, isin) sendiri.

Lha, emang sih manner-nya pan di kalangan bule begitu: bukakan pintu buat perempuan duluan - entah di mobil atau pintu masuk di mana saja, lift misalnya, ladies first.

Tapi, saya pikir karena saya dapat jatah kursinya di baris belakang, ya saya mau masuk dulu. Kalau beliau yang duduk di baris tengah masuk dulu, bukankah justru akan merepotkan beliau karena mesti bangkit lagi dulu untuk memberi saya jalan?


Halah, kejadian dah lama, baru ingat lagi sekarang ya?

IT'S WORLD TIME: