December 18, 2009

Mari Berantem Dengan Baik dan Bener: (1) Jangan OOT Ya!

Waktu akhirnya saya memutuskan berhenti kuliah setelah tiga tahun (anggarannya cuma timbang pas untuk 3 tahun), dapat gelar sarjana muda - supaya teuteup muda terus sampai tuwa sekalipun, saya coba-coba jadi penerjemah artikel, free lance - biar bebas merdeka toh?

Mulanya sih iseng ajah. Pas dapat langganan gratisan majalah ttg remaja dan keluarga dari Filipina (lupa judul majalahnya), jaman itu, belum banyak majalah gratisan, jadi rasanya koq gimana gitu, bangga kerana terpilih jadi pelanggannya (cuma beberapa yang dapat majalah itu di kampus) dan senang karena gratisnya itu, terutama ya!

Ada satu artikel menarik di satu edisi majalah tsb, lupa lagi judulnya, tapi sekilas ingat isinya.

Sebab saya berhasil mengirimkan terjemahan artikel itu ke majalah Femina dan Gadis, tapi berhasil dimuatnya cuma di Gadis. Sampai sekarang saya ingat dapat honornya Rp 5.000 yang waktu itu sih ya lumayan besar juga - ayam goreng Ny. Suharti, seekor kayaknya baru sekitar Rp 1.750, gaji saya pertama kali kerja ajah, 1977, baru Rp 50.000 - cuma seharga sepasang sepatu Bally doang tuh, jeh!

Intinya sih ttg berantem - yang baik dan bener.

Pedoman berantem yang baik dan bener di antara pasangan remaja yang masih tahap pdkt dan kelak kalau sudah menikah - makanya saya heran koq cuma dimuat di Gadis ajah ya?

Jadi, ada 10 Tips & Tricks Berantem, bagaimana anda bisa berantem dengan pacar atau pasangan anda, berantem yang bukan untuk lantas patah arang dan bubar balik kanan jalan, tapi berantem yang sehat, yang baik dan benar supaya hubungan anda tetap baik, bahkan lebih baik sesudahnya.

Kenapa si penulis bilang dan bahkan menganjurkan anda untuk berantem?

Sebab katanya berantem dalam kehidupan itu tidak bisa dihindari. Baik antara sesama pasangan yang dalam tahap pdkt (pendekatan), sudah menikah, bahkan juga antara dua orang kawan - yang bukan mengarah ke perkawinan sekalipun.

Berantem itu proses untuk menuju hubungan yang lebih baik, dan lebih sehat. Sebab berantem itu sebenernya tanda-tanda care, perhatian, sayang, bahkan... cinta, jeh!

Anda toh tak mungkin berantem dengan teman seperjalanan atau cuma kenal selintas kilas di pertemuan bisnis misalnya, bukan?

Yang saya ingat, antara lain:

(1) Fokus Pada Satu Topik atau Inti Masalah
.

Jangan OOT - out of topic. Kayak di milis ajah, kalau OOT 'kan anda bisa kena banned.

Maksudnya, kalau anda kesel dan pengen berantem gara-gara soal sambel yang diuleg pasangan anda, ya berantemlah pada topik ini saja, one step at a time, selangkah demi selangkah, satu topik saja untuk satu sesi berantem. Jangan merembet-rembet ke topik lain.

Misalnya, bilang dong bahwa terasinya kurang sedep, cabenya gak pedes, garemnya kebanyakan, gulanya lebih enak pake gula Jawa, kecapnya juga enakan pake Cap Matahari.

Jadi pasangan anda juga fokus ke masalah sambel ajah, dia bisa mempertahankan 'disertasi'nya cukup ttg sambel ajah - bikin PR-nya juga lebih gampang toh. Lantas, setelah sesi berantem selesai, dia bisa mengoreksi cara dia menguleg sambel yang lebih enak, ada perbaikan ke arah yang lebih sedep, yang lebih pas di lidah anda. Hasilnya 'kan jadi baik bagi anda berdua tuh, jeh!

Jangan anda marah dan kesel soal sambel, tapi lalu anda merembet ke masalah lain, misal karena anda ndak kebagian matoa gara-gara dia cuma bawa 5 bungkus untuk 5 orang teman, dan gak nyangka akan bertemu anda waktu kopdaran kemaren.

Di samping itu sangat 'lucu' - sangat OOT toh, lha anda gak kebagian bukan berarti dia gak perhatian ama anda lho, semata memang gak nyangka bakal ketemu anda di antara teman-temannya, lha emang dia dan anda gak janjian ketemu toh?

Juga, kan kasihan dia kalau anda marahnya gara-gara sambel, tapi koq tiba-tiba anda bilang: kenapa gua gak dibagi matoanya? Berarti kagak care ya? Lha, apa hubungannya dong, sambel ama matoa? Kan dia lagi mempertahankan 'disertasi' ttg sambel yang menurut anda gak enak. Gak enaknya kenapa, dia sudah siap-siap kasih jawaban dan siap mencatat 'kritik' anda toh.

Jadi, anda kesel soal sambel atau matoa sih?






PS: saya akan lanjut kalau dah ingat lagi topik berikutnya ya. Moga-moga saya ingat semua kesepuluh topik itu.

IT'S WORLD TIME: