October 12, 2010

Manner - Mari Kita Sembelih Monyet-nya!

Ups, ini bukan cerita horor, walau saya suka juga nonton film horor. Ungkapan 'sembelih monyet' saya kenal pertama kali ketika saya magang di satu biro iklan yang ng-Indonesia-ni banget di bilangan Slipi dulu.

Kepala Pembina Usaha di kelompok bina usaha (account services group manager - itu istilah yang dipakai biro iklan tsb.) yang saya ditempatkan sering berpesan, kalau punggung anda digembloki 'monyet', anda tangkap tuh monyet, tapi jangan lemparkan ke orang lain, langsung ajah 'sembelih', beres!

Maksudnya, kalau nemu problem, masalah, segera 'tangkap' ajah, selesaikan sendiri atau cari solusinya. Jangan dilemparkan ke orang lain, dicari-cari, dibicarakan - gak akan selesai tuh problemnya - si monyet akan terus ajah bertingkah, ngegemblok di punggung, entah punggung anda atau punggung orang lain, jeh!


Barusan heboh soal satu merek mie instant buatan Indonesia yang kena razia di Taiwan karena mengandungi bahan pengawet yang dilarang dipakai untuk makanan di sono, langsung dilarang beredar. Lucu juga baca komentar importirnya di sini. Saya kutipkan dikit ya:


"Produk beracun yang ditemukan di Taiwan diduga diimpor secara ilegal," demikian dinyatakan Fok Hing, Senin (11/10/2010). Sebelumnya, produsen Indomie, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga meyakini bahwa produk yang dirazia bukan Indomie yang ditujukan untuk pasar Taiwan."


Itu 'kan sama ajah menangkap si monyet di punggung, alih-alih disembelih saja tu monyet tengik, bau menyebalkan, nakal dan usil, mereka malah melemparkannya ke sana-ke mari. Jadi si monyet terus ajah lompat sana-lompat sini, ngegemblok di punggung orang lain.


So, mari kita sembelih ajah tu monyet, jweh!





PS: Gambar diambil dari MS Office ClipArt media files.

IT'S WORLD TIME: