December 26, 2010

Makan-makan Enak Masa Kecil di Udik - A: Ayam Goreng.

Udik saya tentu saja Cirebon, wong saya lahir dan besar di Cerebon sih, jeh!

Ayam goreng, tentu saja anda kenal dengan baik. Ada banyak rupa dan warna ayam goreng. Ayam goreng favorit kami, anak-anak Cerebon, jaman saya kecil, tentu saja 'Ayam Goreng Bahagia'.

Lokasinya di sekitar Jl. Bahagia, makanya secara gampang disebut saja AGB - Ayam Goreng Bahagia. Karena ada banyak warung penjaja AGB, berjejer di sepotong jalan itu, kayaknya semuanya tanpa nama.

Kami punya favorit, langganan masing-masing, sesuai selera tentu saja. Favorit saya adalah yang ke-5 dari kiri, dan ke-5 dari kanan - hehehe.... benernya mah poho deui, lupa lagi. Karena hampir semuanya terasa sama saja. Lha, ayam goreng bumbu kuning, dengan bumbu yang sama, dan nampaknya mereka masih bersodara semua.

Yang menjadi favroti saya punya sambel cocolannya yang khas (segera ditiru oleh semuanya) yakni sambel uleg yang dikasih terasi, dicampur gerusan kacang tanah agak kasar, baru kemudian ditumis dengan minyak agak banyak. Biasanya kami masih mencampurnya lagi dengan kecap, dan mereknya tentu saja Tjap Matahari atau Oedangsari, dong!

AGB termasuk yang sering kami santap. Apapun acaranya, makan di luar mestilah milih AGB - belum musim 'fried chicken' soal-e.

Saya dan teman-teman lebih suka mendatangi warung AGB pas pagi-pagi benar, sekitar pukul 05:00. Dan, side order favorit saya adalah: jantung goreng. Jantungnya ndak disate macam yang anda biasa temui di warung buryam, tapi dionggokkan begitu saja di piring kecil, lha jantungnya juga kecil-kecil - belum musim ayam broiler yang gede-gede jantungnya dan brutunya, jeh!

Sepiring kecil jantung yang dikumpulkan dari ayam-ayam stock hari itu, dimakan dengan nasi hangat, cocol dulu pake sambel kacangnya, di pagi hari yang dingin, sementara sepotong paha masih menunggu giliran dicubiti dagingnya. Wah..... pokok-na mah itulah kenikmatan dunia pada masa itu dah, euy!

Anda mau nyomot jantungnya?

IT'S WORLD TIME: