January 24, 2011

Krimer vs Krimer.

Menyitir film berjudul Kamer vs Kamer, eh, Kramer vs Kramer, Krimer vs Santen benernya sih gak jauh-jauh amat, mereka masing bersodare - kate orang Betawi sih, jeh!

Krimer aka non dairy creamer itu kalau baca komposisinya ya pake bahan vegetable oils. Dan, umumnya ya diambil dari coconut aka kelapa - termasuk tetumbuhan aka nabati juga sih. Sebagai ganti 'krim' yang ada pada susu, untuk mendapatkan rasa gurihnya.

Harganya lebih murah, disamping juga demi untuk melayani kebutuhan mereka yang alergi ama susu dan produk lanjutannya. Kebanyakan SKM - Susu Kental Manis itu
benernya ya non dairy creamer tuh. Makanya harganya relatip lebih murah.

Untuk penggurih di industri kuwih-muwih kering, biskuit, mereka banyak juga memakai krimer bubuk ini sebagai ganti susu, biasalah - themanya masih demi menekan COGS. Banyak krimer memang dibuat dengan cara spray dry dari santan,
dari bentuk cair menjadi bubuk.

Kalau anda kebetulan kehabisan santan atau kelupaan beli, padahal sudah malam, dan anda mesti buru-buru bikin nasi uduk untuk sarapan pagi-pagi banget, bisa coba anda pakai saja krimer bubuk atau cair yang tanpa pemanis atau gula. Lidah anda tak akan bisa membedakan mana yang nasi uduk pakai santan, mana yang pake krimer.

Nasi yang ditanak pakai rice cooker, ditaburi barang sesendok dua krimer dan diaduk rata, akan memberi efek wangi dan gurih - menambah nafsu makan sekeluarga. Percayalah dan cobalah sajah...

Lha, krimer yang sama dipakai untuk penggurih kupi, soklat dan teh, maka untuk bajigur pun sama saja bisa pake krimer. Kabarnya mereka di sono yang gak produksi santen, kalau mau masak nasi uduk atau menu lain yang mesti bersanten,
bisa substitusi dengan susu tawar tuh, euy!

Cobalah sesekali bikin 'bajigur' dari air kupi + gula Jawa + krimer + jahe dikeprek dan dibakar sebentar - atau jahe bubuk, dikit ajah. Jadi deh home made bazigoer yang hangat dan sedep punya tuh! Gak kuatir di'jorok'in oleh kontaminan
ember item geteng ex daur ulang, atau ditutupi kantong kresek item daur ulang juga.

IT'S WORLD TIME: