November 03, 2009

Back to the Future.

Back to the Future - judul film yang dibintangi Michael J. Fox ini bukan film pertama yang menceritakan tentang time machine. Mesin waktu yang bisa membawa kita ke masa depan atau pun masa lalu. Ada film serial berjudul Quantum Leap, juga menceritakan ttg perpindahan masa ke masa. Dan, mestinya ada banyak film lain yang berhubungan dengan mesin waktu ini.

Saya rasa, saya sudah menemukan 'mesin waktu' ini.

Sejak kepindahan saya dari Jelambar, tahun 2004 akhir, pas Lebaran, ke BSD pertama kali, lalu pindah lagi pas menjelang Imlek tahun 2006 ke rumah yang sekarang, banyak barang-barang yang dikemas dalam boks belum sempat dipilah-pilah lagi. Selalu saja ada alasan untuk tidak meneruskan memilah-milahnya.

Beberapa hari ini, pas ndak banyak kesibukan, saya mulai lagi memilah-milah. Selalu susah membuang barang-barang yang tidak 'terpakai' lagi. Saya dikenal suka sekali 'menyusuh' - menyimpan aneka barang remeh-temeh tetek-bengek (tetek-e sopo sing bengek yo?) yang sudah tidak terpakai, sebab sejak kecil sudah terbiasa diajarin untuk menyimpan apa saja, kerana suatu saat bisa saja diperlukan.

Saya masih menyimpan rapor jaman SD, foto-foto, buku-buku album kenangan jaman SMP, SMA, kuliah, catatan harian, surat-surat koresponden dan kartu-kartu ucapan pada sekitar 1970-an, koleksi majalah Intisari sejak 1970-an dan Tempo sejak 1977 ketika saya mulai bekerja dan bisa berlangganan. Juga majalah lain-lain yang gratisan, berkenaan dengan bidang pekerjaan saya. Dan novel-novel yang saya beli pada jaman kuliah, buku-buku referensi, kamus-kamus yang mungkin sudah out of date, kayaknya sih. Nyonyah saya sih sudah berkali-kali komplain, minta agar barang-barang 'susuhan' (nyampah) itu dibuang saja.

Rasanya dibuang sayang toh?

Nah, setiap kali saya menyentuh barang-barang memorabilia (buat saya pribadi) itu, saya bisa secara otomatis mengalami 'quantum leap', kembali ke masa-masa ketika barang itu dibeli atau dibuat. Dengan cukup jelas tergambar di memori saya, suatu flash back ke masa lalu. Seolah ada layar monitor di kepala saya yang memutar kejadian masa lalu, suasananya, aromanya (kalau berkenaan dengan makanan atau bebauan di sekitar tempat kejadian, bahkan bau keringat atau kotoran kuda sekalipun!), semuanya tergambar dengan jelas.

Saya pikir, yang namanya mesin waktu, mungkin ya begitulah terjadinya. Perpindahan waktu ke masa lalu itu terjadi dan tergambar, terrasakan, di dalam pikiran kita.

Bagaimana dengan masa depan?

Berdasarkan database yang ada di catatan pikiran kita, lantas kita bisa 'meramalkan' apa yang kita inginkan. Nah, yang kita inginkan akan terjadi itu, punya rumah baru, misalnya, itu adalah perjalanan ke masa depan.

Sayang sekali, setiap kali saya mesti back to the past begitu, akhirnya saya berhenti memilah-milah barang-barang susuhan, dan berakhir dengan kepala pusing, persis seperti Dr. Sam Beckett dalam lakon Quantum leap itu mengalami sedikit gangguan fisik (kepala pening?) setiap kali berpindah dari satu masa ke masa lain dan mengeluh: Oh, boy....

Hehehe.... benernya alasan ajah sih, supaya gak meneruskan memilah-milahnya tuh.

Anda mau bantu saya?






PS: Gambar diambil dari sini.

IT'S WORLD TIME: