March 17, 2012

Entahlah (2) - Iklan is A Media to Harass Others, Tah?

Kalau menurut definisinya di sini adalah:

ha�rass (h-rs, hrs)
tr.v. ha�rassed, ha�rass�ing, ha�rass�es
1. To irritate or torment persistently.
2. To wear out; exhaust.
3. To impede and exhaust (an enemy) by repeated attacks or raids.

Ada tiga arti pokok dalam basa Inggris tsb., ketiga-nya mengandungi makna yang negatip, basa Indonesianya: melecehkan.

Beriklan, sepanjang yang saya pernah diajarkan dulu waktu magang di biro iklan, juga dari buku-buku terbitan lama dari pakar periklanan bekas koki David Ogilvy - sang (bapak) guru periklanan, mestinya adalah berkomunikasi dengan prospek pelanggan, dengan cara simpatik, tanpa diskriminasi, tanpa melecehkan.

Prospek konsumen aka pelanggan adalah semua orang, sesiapa saja, walau pun ada batasan yang dinamakan target audience. Pembatasan mana tidak menutup kenyataan bahwa semua orang mestinya adalah prospek konsumen anda toh?

Tapi, tengoklah iklan deodoran yang mempopulerkan istilah 'burket' - bubur ketek. Menggambarkan bahwa orang yang bermasalah dengan aroma tubuhnya, merupakan suatu aib luar biasa - mesti dijauhi, dipinggirkan.

Apakah itu suatu bentuk iklan yang ber-aura positip? Mengajak orang untuk coba melihat suatu produk untuk mengatasi problemnya? Benar. Itu suatu alternatip. Sah-sah sajah, anda yang punya posisi untuk memutuskan, juga uang untuk membayar iklannya.

Rasanya masih ada cara lain yang tidak melecehkan 'kaum' yang bermasalah dengan aroma 'asli' tubuhnya toh?

Entahlah, mungkin anda setuju dengan saya?




PS: Gambar diambil dari MS Office ClipArt media file.

IT'S WORLD TIME: