April 26, 2012

Entahlah - (4): Subsidi, Buat Siapa Nih?

Baca status seorang teman di FB, atau baca posting di milis, ada yang begitu terpengaruhnya ama kampanye 'Subsidi' BBM. Sampai-sampai tu orang bilang, memalukan sekali, naeknya mercy tapi ngisi BBM-nya premium. Saya ajah yang cuma punya-nya gerobak, minumnya Pertamax - begitu katanya.

Bagus banget tuh kampanye-nya, sampe bisa merasuki pikiran orang-orang sedemikian rupa, sampe ada ajah orang yang begitu militan - dengan lantang berani menunjuk hidung orang kaya yang tidak 'peka', ikut rakus, ikut 'merampas' hak rakyat berupa subsidi, jeh!

Hah? Sejak kapan sih kebebasan orang mau pakai apa buat keperluan dirinya sampe diatur begitu. Lihat ajah, begitu ada aturan pembatasan pemakaian premium, mestinya itu jadi lahan subur untuk dijadikan 'proyek'. Mau bikin keputusan ajah sudah sejak kapan gak jadi-jadi toh?

Lalu, menjadi kaya itu, salahnya di mana sih? Kenapa sampe dileceh-lecehkan begitu ya.

Masalah BBM, subsidi-nya itu subsidi buat siapa?

Kalau lihat paparan KKG - Kwik Kian Gie, mantan Menteri Ekonomi(?), dengan jelas dan gamblang beliau bilang gak ada itu subsidi. Kalau bisa efisien, Pertamina mestinya untung. Efisien, berarti juga kalau tidak ada 'upeti' atau pemalakan yang diambil dari keuntungan Pertamina - dibebankan ke harga jual untuk masyarakat.

Sumbernya? Coba google ajah deh ya.

Pun begitu, bukankah orang kaya di Indonesia itu ya rakyat juga, malah mereka bayar pajaknya lebih tinggi - kalau ada kong-kali-kong, ya itu sih di luar wewenang saya dwong.

Orang kaya bisa dan mampu buka perusahaan, pabrik, toko, resto, membuka lapangan kerja, menghidupi orang-orang: karyawannya, supplier-nya, keluarga karyawan dan keluarga supplier-nya. Jangan dilupakan para tikus, koruptor, mereka hidupnya dari mana tuh - termasuk 'subsidi' juga?

Juga, jangan dilupakan: orang kaya banyak duit, bisa beli rumah, beli mobil, beli baju, beli tas, beli makanan, belanja, di toko-toko atau perusahaan yang menghidupi rakyat banyak juga toh? Mungkin saja anda bekerja di satu toko di mal, yang pelanggannya itu - errr, orang kaya 'kan?

Entahlah, sebenernya siapa sih yang disubsidi ya?

IT'S WORLD TIME: