Anda mesti kenal Shahrukh Khan dong, film-nya lagi ngetop berjudul MNIK - My Name Is Khan, lagi hit dijadikan review di mana-mana. Jadi, saya gak usah review ttg MNIK lagi ya. Kuatir anda bosen toh. Katanya sih ada film Bollywood moderen sebelum MNIK yang bagus juga: 3 Idiots.
Saya jadi ingat jaman sebelum generasi Shahrukh Khan lahir.
Jaman masih SMP, pake seragam sekolah juga masih celana pendek. Cici misan saya, anak twa-ie (cici misan mamah saya), suka ajak saya nonton film matinee show. Film matinee itu film yang diputernya siang hari, sekitar pukul 14:00-an gitu. Sedang film 'normal' mainnya pukul 17:00, 19:00 dan 21:00 Belum musim midnight show yang diputer tepat pukul 24:00 sih, jeh!
Karcisnya lebih murah dari karcis untuk sore dan malam hari. Mungkin sekitar Rp 25 - soalnya saya ingat di Yogya, jaman saya kuliah itu, 5 tahun kemudian, populernya disebut sebagai 'film seks' - sekets aka Rp 50 harga karcisnya.
Film-nya juga beda dari film yang diputer sore harinya. Kebanyakannya sih film-film Bollywood - India. Jaman itu, yang ngetop bintang-nya Rajesh Khanna, Hema Malini, Sharmila Tagore, produser-nya Shashi Kapoor - adiknya Raj Kapoor (sering dipelesetkan jadi 'rai kapur ' - muka kapur tembok), bintang top ABG - Angkatan Babe Guwe, masih jaman film baru satu warna: BW, item putih doang.
Ritualnya selalu, saya pulang sekolah mesti nyamper ke rumah twa-ie saya. Kadang twa-ie juga ikut. Pulang sekolah, saya langsung ke rumah twa-ie, makan dulu, baru naek becak bertiga, saya duduk di tengah. Dari Parujakan (rumah twa-ie) ke gedung bioskop Paradise (Seroja). Cici misan saya selalu yang cukongin, begitu sampai gedung bioskop, saya antrio beli karcis, sementara twa-ie duduk di kursi tunggu, dan cici beli soklat-nya di kantin. Soklat-nya selalu soklat batangan yang ada isi kacangnya (lupa lagi mereknya, apakah sudah ada Silver Queen ya?).
Penggemar film matinee show adalah golek - golongan lemah ekonomi. Lha, kentara dari harga karcisnya yang kayaknya sih separuh harga karcis sore. Jadi, anda mesti maklum kalau filmnya seru, para penonton akan spontan berdiri dan bertepuk tangan. Benernya sih ini reaksi spontan yang baik dan benar - menghargai karya orang toh?
Film India, mestilah ada musik, ada tari. Si lakon senang, akan nyanyi dan menari, si lakon sedih, juga menari sambil nyanyi. Uniknya lagi, sudah jadi 'pakem'nya kalau ada pohon berbatang besar, ya gak segede beringin sih, paling segede pohon kelapa, mestilah mereka mengitari si pohon. Kalau ada tiang, mesti mereka mengitari tiang. Sambil si aktris lari, jinak-jinak merpati, mengitari tiang, ngumpet di baliknya, lalu dikejar cowoknya yang pura-pura kehilangan dan mencarinya.
O, jangan lupa, kalau lakonnya jahat, semua orang akan teriak-teriak memaki dia. Kalau ada lakon cewek didzolimi, para penonton spontan ikut sedih dan menangisinya. Pokoknya, seru dah kalau nonton film matinee di Cirebon jaman itu.
Tari dan nyanyi, menghabiskan waktu sampai 240-300 menit paling sedikit, padahal rata-rata film biasa paling 180 menit saja tuh. Jangan-jangan, film klasik The Sound of Music yang penuh tari dan nyanyi dan panjang itu, ya terilhami film-film Bollywood jaman dulu ya?
Mulanya sih saya gak gitu suka nonton film matinee. Selalu saja saya akan tertidur begitu film diputar setengah main. Begitu soklatnya habis, saya pun mulai ngantuk. Buat saya, lebih menarik menikmati soklat berisi kacang tanah-nya sebagai 'sogokan' dari cici misan saya, karena mau menemani dia nonton film matinee itu. Lha, film seru, kurang asyik kalau nonton sendiri. Gak ada yang diajak ikut tertawa, menangis dan tepuk tangan.
Rupanya cici misan saya tahu saya tertidur, karena kepala saya akan tengadah di sandaran kursi. Jadi kalau saya mulai tertidur, cici saya akan mencubit saya supaya saya tersadar. Lama-lama, terpaksa saya ikut menikmati tari-tarian Hema Malini yang seksi itu. Bagaimana tidak, dari saya SMP kelas 2 sampai kelas 3, hampir setiap minggu 2-3 kali dicekoki nonton mereka beraksi di film, ya mestilah anda akan jatuh hati juga. Kan kata peribasa: tak kenal maka tak sayang sih, jeh!
Anda suka Shahrukh Khan, eh, film-film Bollywood juga tah?
PS: Gambar-gambar di'pinjam' dari wikipedia.