Waktu D'Cost mengadakan Promo Diskon Sesuai Umur, saya dan nyonyah ajak encek dan encim maksibartentu bersama papi mertua dan adik ipar (adik nyonyah) saya. Menggunakan KTP papi mertua, kami mendapatkan diskon 86%, dipotong pajak 10% pun masih mendapat 76%, mayan juga, jeh!
Encek dan encim senang sekali, di jalan pulang, mereka setuju ajah untuk maksibar sekali lagi minggu depannya - diskon cuma berlaku setiap hari Selasa.
Pas giliran saya buka 'jatah' kami bertiga, saya lihat 'jatah' encek dan adik ipar sudah habis. Jadi, saya bagi kepiting itu menjadi tiga, untuk encim, nyonyah dan saya. Tapi, saya berbasa-basi tawarkan kepada adik ipar saya, eh, ternyata dia mau. Jadi saya cuma kebagian sepotong cingkong (sapit)nya ajah.
Saya meledek adik ipar saya kepada nyonyah saya, bilang bahwa dia 'rakus' juga makan kepiting. Tapi dia diam saja. Sesudah kami antarkan encek dan encim balik ke rumahnya, barulah adik ipar saya bilang bahwa tadi kepitingnya seporsi dimakan semua oleh si encek.
Sayang sekali, waktu kami makan di D'Cost Cikokol, Tangerang, 9 Februari 2010, seminggu kemudian, di situ tidak ada menu Kepiting Bakar Bungkus Daun. Jadi encek tidak bisa menikmati menu kesukaannya.
Di jalan kami masih sempat ngobrol soal makan bersama encek dan encim.
Betapa kagetnya kami waktu Rabu, 31 Maret 2010, pagi-pagi sekali encim mengabarkan bahwa encek sudah meninggal pada 31 Maret 2010, pukul 01:00 dini hari. Tadi siang kami mengantarkan encek ke krematorium Nirwana di Marunda, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selamat jalan encek!