Jadi, saya diterima mondok di asrama mahasiswa yang cukup tua katanya sih, berdiri sejak 1955. Dari sekian puluh pelamar, cuma sekitar 20 'cah anyar' yang diterima. Malam sebelum penentuan siapa yang diterima, kami diberi kesempatan menginap. Sesama kami saling berharap yang lain gak diterima, tentu saja - namanya juga persaingan gitu lho.